Digitalisasi Budaya dan Potensi Wisata Sebagai Solusi Perlindungan Di Era Revolusi 4.0


DIGITALISASI BUDAYA DAN POTENSI WISATA KABUPATEN BULELENG SEBAGAI SOLUSI KEKINIAN DAN KRATIF BERBASIS CULTURAL ECONOMY  DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT BALI  DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Oleh: Ni Luh Rosita Dewi

Ilustrasi Tari Kecak Bali, sumber: pixabay

 Tradisi dan seni, itulah dua kata yang mencirikan pulau Bali. Pulau yang sudah terkenal dimancanegara. Hidup dan berakar dari tradisi dan senin, membuat Bali sangat digandrungi oleh para pengunjungnya. Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali setidaknya tercatat jumlah kunjungan pertahunnya mencapai 10 juta wisatawan dengan indeks pertumbuhan sebesar 11,77% pada tahun 2018. Besarnya antusiasme wisatawan dalam berkunjung ke Bali merupakan hal yang patut kita syukuri, hal tersebut menunjukkan bahwa Bali masih sangat exsist dimata dunia.
Kendati demikian, terkenal saja tidak cukup untuk mempertahankan eksistensi pulau Bali pada era revolusi 4.0 ini. Gempuran moderenisasi seolah olah menjadi boomerang serta tantangan besar bagi masyarakat. Ketakutan akan terkikisanya budaya serta hilangnya tradisi menjadi kekawatiran yang sangat besar. Dapat kita bayangkan saat ini sumber penghasilan terbesar masyarakat bali adalah pariwisatanya. Andil besarnya adalah pariwisata berbasis seni dan budaya. Namun, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi meski Bali sangat tinggi potensi wisatanya, hal tersebut belum dapat menjamin adanya peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya daerah yang jauh dengan pusat wisata dan kota.
Masih banyak terdapat ketimpangan-ketimpangan yang belum disolusikan oleh pemerintah Bali seperti pemerataan perekonomian masyarakat dengan jalan membuka tempat-tempat pariwisata didaerah yang belum terlalu terjamah wisatawan namun memiliki potensis tersembunyi yang sangat besar. Seperti halnya Kabupaten buleleng yang terletak dibagian utara pulau Bali dengan presentase luas terhadap Provinsi Bali sebesar 5,632,86 km2 . Dengan berbagai potensi wiasata yang terpendam, daerah ini mustinya mulai diberikan nyawa agar dapat menghidupkan perekonomian masyarakat demi menghujudkan kesejahteraan.
Salah satu wisata yang terdapat dikabupaten Buleleng yang cukup terkenal adalah wisata air terjun dan Pantai Lovina. Bahkan didaerah yang lebih dalam terdapat Seven Sicret Garden Waterfall Sambangan yang menyimpan sejuta keindahan panorama alam. Tapi sangat disayangkan tak banyak yang tau akan potensi wisata terpendam itu. Khususnya di Seven Secret Garden Waterfall yang terletak di Sambangan, Kabupaten Buleleng ternyata sudah dikelola oleh masyarakat lokal. Masyarakat disana secara mandiri mengelola mulai dari menjadi guide hingga tourism information. Namun tetap saja kurangnya perhatian pemerintah membuat masyarakat disana tidak dapat mengotimalkan potensi wisata alam yang dimiliki.
Keindahan lainya ternyata tak berhenti sampai diwisata alam, namun Buleleng juga memiliki tradisi unik yang cukup mencuri perhatian, salah satunya adalah tradisi Sapi Gerumbungan yang lebih kita kenal lomba pacuan sapi yang digelar di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Tradisi ini degelar berdekatan dengan objek wisata Lovina. Kata “gerumbungan” berarti sebuah genta besar, dan genta tersebut digantungkan pada leher-leher sapi. kegiatan yang digelar rutin setiap tahunnya ini menjadi daya tarik sendiri bagi kabupaten buleleng sebagai daerah tujuan wisata. Melalui Surat Keputusan Bupati Tahun 2002 tradisi kuno warisan ini akhrinya diresmikan oleh pemerintah daerah. Kegiatan ini pun digelar dalam serangkaian HUT Kota Singaraja dan diperlombakan untuk merebutkan piala Bupati Buleleng.
Dengan potensi yang sedemikian rupa sudah seharusnya seluruh element bersinergi untuk merumuskan langkah apa yang dapat dikerjakan untuk memanfaatkan peluang agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditengah-tengah gempuran teknologi komunikasi pada era ini akan terdapat banyak tantangan bila para pelakonnya tidak bisa survive dan tidak mau belajar menyesuaikan dengan jaman. Masuk pada era dimana teknologilah yang berkuasa membuat kita harus berfikir dengan cerdas mangenai apa yang dapat kita kerjakan, jangan sampai malah kita dibodohi oleh teknologi yang kita ciptakan sendiri.
Untuk itu solusi kreatif dan kekinian yang dapat kita terapkan adalah mengolah teknologi dengan lebih baik. Seperti yang kita tahu remaja sangat erat dengan teknologi, bahkan seluruh dunia dapat dengan sekejap kita ketahui segala isinya hanya dengan segenggam smartphone. Oleh kerena itu optimalisasi penggunaa teknologi harus lebih digencarkan. Sehingga penulis menawarkan solusi optimalisasi dengan melakukan Digitalisasi Budaya dan Potensi Wisata Local Kabupaten Buleleng, sebagai langkah kongkrit yang dapat mengentaskan kemiskinan dan menciptakan peluang kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat kabupaten buleleng. Lalu bagaimana hal tersebut dapat dijalankan?
Digitalisasi budaya adalah sebuah kegiatan pendokumentasian secara digital tentang potret-potret kekayaan alam dan juga kebudayaan yang ada. Dengan cultural economy yang begitu khas kita dapat lebih memperkenalkan lagi potensi wisata dan kebudayaan Kabupaten Buleleng keseluruh penjuru dunia, dengan jalan medigitalisasikannya ke social media sehingga aksesnya dapat mejangkau seluruh lapisan yang ada. Selain itu digitalisasi ini adalah bentuk pemanfaat social media serta hal tercepat yang paling bisa digunkan untuk mempromosikan sesuatu. Dengan adanya upaya ini maka seluruh potensi yang dimiliki Kabupaten Buleleng akan dapat tersebar dan diketahui lebih oleh banyak orang didunia.
Bagaiman mekanisme pelaksanaannya? Digitalisasi budaya dan potensi wisata lokal adalah kegiatan yang dapat didesain dengan kreatifitas masing-masing daerah baik dengan membuat blog, website dan sosial media yang dapat mendekatkan calon wisatawan dengan hal atau tempat yang dicari. Selain itu berjalan beriringan dengan kegiatan digitalisasi budaya dan potensi local, hal ini haruslah dibarengi dengan orang-orang yang mumpuni dan kompeten dalam bidang tersebut.
Pembentukan kelompok sadar wisata menjadi hal pendukung optimalnya digitalisasi budaya dan pariwisata di Kabupaten Buleleng, dengan merangkul generasi muda yang berkompeten dalam bidang bahasa, seni, dan teknologi informasi. Maka kelompok ini sangat efektif dalam menunjang promosi budaya dan pariwisata dikabupaten Buleleng. Mekanismenya pun sederharna pada tahap awal yaitu menjaring remaja dan pelopor seni di masing-masing wilayah di kecamatan di kabupaten Buleleng. Kemudian melakukan pelatihan dan pemebekalan baik tentang IT, Seni dan Pers. Kemudian melakukan pemetaan mengenai teknis kerja dari organisasi ini dengan menempatkan tempat tugas dari masing-masing tenaga. Tahap kerja dimulai dengan jalan menelusuri semua wisata yang ada di buleleng dengan luaran artikel bahasa Indonesia dan inggris yang selanjutnya dimuat dalam Website Kabupaten Buleleng, kemudian pembuatan video trailer tentang masing-masing objek wisata. Tahap terakhir adalah melakukan promosis dengan menyebarkan informasi kapada seluruh masyrakat baik dalam bentuk spanduk maupun, iklan televisi, ataupun dengan media sosial.
Strategi penguatan tambahan guna menarik minat masyarkat untuk ikut serta mempromosikan pariwisata lokal dan juga budaya adalah dengan membuat sebuah kompetisi selfi, photography dan juga vlog terkait dengan wisata dan budaya yang ada dikabupaten buleleng dengan cara mengupload foto pada instagram dan untuk video diupload di youtube dengan menargetkan likers dan viewers yang terbanyak adalah pemenangnya. Untuk menambah antusias kembali terapkan juga sistem pemberian hadiah pada pemenang dnegan memvariasikan hadiah baik itu paket liburan ataupun hadiah uang tunai. Sehingga antusias masyarakat akan menjadi lebih meningkat sembari mempromosikan budaya serta potensi wisata lokal yang dimiliki.
Dengan adanya strategi digitalisasi budaya dan potensi wisata lokal ini, diharapakan seluruh elemen dapat menumbuhkan kesadaran akan budaya lokal serta memperhatikan pariwista alam yang seluruhnya dapat terus dikembangakan untuk kemudian dapat menopang ekonomi dan taraf hidup masyarakat dikawasan tersebut. Dengan strategi digitalisasi ini maka seluruh dunia akan dapat melihat lebih dalam tentang surga Bali utara yang tidak boleh mereka lewatkan ketika berkunjung ke Pulau Bali.



















DAFTAR PUSTAKA
BPS, Provinsi Bali. 2018. Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing ke Bali. Tersedia dalam: https://bali.bps.go.id. Diakases pada 20 Juni 2019.
BPS, Kabupaten Buleleng, 2018. Luas Wilayah Kabupaten Buleleng Per Kecamatan Dan Presentasenya. Tersedia dalam: https://bulelengkab.bps.go.id. diakses pada 20 Juni 2019.

Postingan populer dari blog ini

Esai Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI Lolos Tahap 1 Adiministrasi

Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Bullyingkah Penyebabnya?

Sosialisai Peraturan Perangkat Kewilayahan PDF

Nonton Film Sambil Belajar Politik, Designated Survivor: 60 Days Cocok Temani Aktivitasmu Selama Dirumah Aja

Art of Resistance: Seni Perlawan Anak Muda Era Revolusi Industri 4.0