20 Tahun Demokrat: Momentum Refleksi Penegakan Demokrasi di Indonesia
20 Tahun Demokrat: Momentum Refleksi Penegakan Demokrasi di Indonesia
Sumber Gambar: instagram @pdemokrat |
Sudahkah
demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik? Begitulah pertanyaan kritis tersebut
menjadi gambaran betapa gelisahnya masyarakat menyaksikan perkembangan politik di
Indonesia. Terlebih pada kondisi pandemi, demokrasi selalu menjadi permasalahan
yang dibenturkan ke hadapan publik. Corak demokrasi yang selalu
dibayang-bayangi dengan kasus korupsi, pembungkaman terhadap kritik dan kegaduhan
manuver politik telah menjadi sebuah citra bagi kondisi demokrasi Indonesia
saat ini. Jika Demokrasi ibaratkan sebuah bangunan, maka pondasinya tersusun
atas pilar-pilar penyangga yang terdiri dari partai politik, kebebasan sipil dan
penegakan hukum. Sehingga kualitas dari pilar tersebutlah yang akan menjadi
penentu apakah bangunan tersebut dapat berdiri kokoh atau malah sebaliknya.
Argumentasi
mengenai partai politik merupakan salah satu pilar terpenting dalam
menyelamatkan demokrasi, hal tersebut bukanlah argumen tanpa dasar. Kita tidak
dapat menutup mata bahwa para pemimpin bangsa lahir melalui proses penjaringan partai
politik. Dalam Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden, telah dijelaskan bahwa calon Presiden dan Wakil Presiden haruslah
diajukan oleh partai politik atau gabungan parpol. Meskipun sempat dilakukan
permohonan uji materi terkait beberapa pasal-pasal yang diduga bertentangan
dengan pasal 27 ayat 2 UUD 1945. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) telah
memutuskan bahwa dasar pengujian tersebut tidaklah berdasar, sebab keberadaan
partai politik bertujuan untuk menjadi wadah bagi masyarakat dalam menyalurkan
aspirasi, serta menjadi tempat bagi segala jenis golongan masyarakat. Mengingat
pentingnya peran partai politik dalam demokrasi, maka sudah sepantasnya partai
politik terus melakukan evaluasi sehingga dapat menjalankan peran dan fungsinya
secara optimal baik dalam proses kaderisasi, pendidikan politik dan sebagai
kontrol sosial yang baik.
Demi
menjamin terlaksananya demokrasi yang sehat, maka partai politik dalam hal ini harus
mampu menjadi wadah yang responsif bagi masyarakat dalam urusan menyuarakan
aspirasi tanpa melakukan pengecualian dalam bentuk apapun. Kendati, partai politik
memiliki tujuan utama untuk memperoleh kekuasaan dengan memenangi pemilihan
umum, ataupun kontestasi politik lainnya. Partai politik tidak boleh lupa bahwa
mereka memiliki tanggungjawab secara moral dan tindakan kepada seluruh
masyarakat terlebih dalam pengimplementasian kebijakan publik pasca kader mereka
terpilih. Sehingga partai politik harus bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan
rakyat, karena rakyatlah yang akan menentukan pilihan dan partai politik bertugas
untuk menyiapkan pilihan-pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Meskipun demokrasi di Indonesia selalu
diwarnai dengan dinamika partai politik, baik yang disebabkan oleh
perubahan desain sistem politik yang dianut oleh partai penguasa, sehingga
dengan mudah dapat mengganti strategi politik sesuai dengan situasi dan kondisi
politik yang terjadi saat ini. Keadaan tersebut dapat mempersulit terhujudnya proses
demokrasi yang ideal di suatu negara. Karena proses demokrasi tersebut telah dibajak
oleh aktor-aktor politik yang telibat, namun tidak mau bertanggungjawab atas falsafah
hidup dalam kehidupan berdemokrasi. Hal tersebut tercermin dengan terjadinya agenda
Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal ditubuh Partai Demokrat pada 5 Maret 2021 yang
bertempat di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kejadian tersebut telah menyita perhatian
publik, sehingga Kepengurusan Partai Demokrat yang sah harus menempuh proses
hukum dipengadilan untuk memastikan tidak ada upaya pelemahan terhadap
demokrasi yang dapat merongrong partai politik secara bebas. Dengan dikeluarkannya
keputusan penolakan terhadap hasil KLB oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham),
maka hal tersebut telah memberi nafas lega tidak hanya bagi para kader tetapi
juga bagi publik secara luas yang rindu akan penegakan demokrasi yang adil dan
sesuai dengan konstitusi. Mengingat Partai Demokrat adalah partai yang besar
dan bahkan telah berhasil menjalankan roda pemerintahan selama 2 periode pada
masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal tersebut
tentunya tidak terlepas dari kepemimpinan yang baik dan cerdas oleh para
pemimpin Partai Demokrat.
Partai
Demokrat telah konsisten berdiri dipihak rakyat dengan cara “Berkoalisi dengan
rakyat”. Berkoalisi berarti Partai Demokrat bergabung menjadi satu kesatuan
dengan rakyat, serta bekerjasama untuk mengujudkan kepentingan umum. Slogan
tersebut menjadi gambaran aksi nyata selama hampir 2 dekade Partai Demokrat
berdiri bersama rakyat. Partai Demokrat yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) telah berkomitmen untuk memastikan negara selalu hadir untuk
berpihak serta membantu mereka yang lemah dan tidak berdaya, dengan gencar melaksanakan
berbagai program ditengah pandemi. Seperti memberikan rekomendasi partai kepada
pemerintah untuk menghadapi pandemi Covid-19, melaksanakan kegiatan peduli dan
berbagi sesama bagi masyarakat yang membutuhkan, membantu UMKM tetap bangkit
dan tumbuh melalui program Bina UMKM dan pada bidang pendidikan dengan
memberikan wifi gratis bagi para pelajar Indonesia yang kurang mampu.
Partai
Demokrat kini telah menjelma menjadi representasi keberpihakan partai politik kepada
rakyat. Dengan menjadi wadah aspirasi publik yang tidak hanya sekedar mendengar
dan melihat hal-hal yang terjadi, namun turut hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai
bagian dari rakyat itu sendiri. Hadir memberikan sebuah solusi relevan yang memang
dibutuhkan ditengah situasi krisis. Tidak hanya itu Partai demokrat bahkan telah
memberikan ruang bagi keterlibatan generasi muda untuk berkarya bersama yang
ditunjukkan dengan banyaknya para kader muda yang kini tergabung di Partai
Demokrat.
Pada akhirnya kita menyadari bahwa demokrasi tidak bisa lepas dari yang namanya partai politik. Ditangan partai politiklah harapan masyarakat itu dititipkan. Oleh karena itu kita membutuhkan partai politik yang bersedia untuk berkoalisi dengan rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun. Dari Partai Demokrat kita dapat merefleksikan betapa pentingnya seluruh element untuk bersatupadu menjaga, menyelamatkan, dan menegakkan demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ardito, 2021. KLB Demokrat: Manipulasi
Opini Publik dan Musnahnya Etika Berpolitik. https://nasional.kompas.com/read/2021/04/05/18571351/klb-demokrat-manipulasi-opini-publik-dan-musnahnya-etika-berpolitik.
Diakses pada 27 Agustus 2021.
Dheri, 2021. Soal KLB Partai Demokrat,
AHY: Hikmah Terbesarnya Kami Semakin Solid. https://regional.kompas.com/read/2021/04/06/065324978/soal-klb-partai-demokrat-ahy-hikmah-terbesarnya-kami-semakin-solid?page=all.
Diakses pada 27 Agustus 2021.